+62819 1083 1792 info@wisatasekolah.com
+62819 1083 1792 info@wisatasekolah.com
Hal Apa Saja yang Memengaruhi Antusiasme Anak di Sekolah

Mengapa Banyak Anak Tidak Menyukai Sekolah?

Tidak seperti generasi sebelumnya, sekarang anak-anak di sekolah menghadapi banyak tantangan yang meningkat seiring dengan teknologi. Perhatikan, anak jaman sekarang dihadapkan dengan komputer, smartphone, gadget, internet, media sosial, dan berbagai informasi yang kompleks dari seluruh dunia. Generasi sebelumnya, tidak diperhadapkan dengan informasi yang meningkat seperti sekarang ini.

Peningkatan informasi dan teknologi ini menyebabkan semakin banyak pula buku teks dan materi yang harus diajarkan kepada anak. Hasilnya berakibat kepada tugas sekolah dan tugas rumah. Selain itu, para peserta didik juga harus jelih dalam menentukan kebutuhan informasi yang sesuai dan akurat bagi mereka.

Belum lagi berbagai tayangan di media sosial dan permainan online yang sangat menakjubkan tetapi mengganggu. Kedua hal ini seakan menjadi magnet yang menarik siswa untuk tidak menyukai pelajaran. Permainan lebih menghibur daripada belajar.

Namun Anda dapat membantu mereka menolak tarikan dari media sosial dan permainan online dengan meningkatkan hubungan yang positif dengan sekolah.

Membangun Hubungan Positif

Penelitian neuroscience mengungkapkan bahwa otak manusia akan berusaha lebih keras ketika berkaitan dengan minat, rasa ingin tahu, dan harapan yang positif akan hal tertentu. Penyimpanan memori otak manusia juga akan lebih efisien jika pembelajaran berhubungan dengan minat, pengetahuan sebelumnya, dan pengalaman emosional.

Yang Anda harus lakukan ialah, mengaitkan pelajaran kelas anak dengan minat mereka. Bantu mereka menemukan adanya relevansi antara minat pribadi dengan topik sekolah. Kuncinya ialah mengidentifikasi dan memperkuat hubungan anak Anda dengan sekolah. Selain itu mereka dapat mempelajari hal apa saja yang harus mereka pelajari.

Misalnya: aktifkan memori anak dengan perjalanan liburan dengan keluarga agar anak Anda terhubung dengan dunia sosial. Anda dapat mengajak anak mengunjungi tempat baru dan mempelajari kehidupan sosial masyarakat sekitar. Dengan demikian pelajaran sosial berbasis sekolah akan terasa lebih menyenangkan untuk dipelajari.

Bila anak ingin mengingat pelajaran sosial ketika menghadapi ujian, mengingat perjalanan liburan juga akan memperbaiki pencarian informasi otak mereka yang dibutuhkan untuk menjawab ujian. Point tambahan untuk kegiatan ini ialah jika perjalanan liburan yang Anda lakukan menyenangkan akan memberikan energi positif yang mudah diingat, selain itu juga dapat memperkuat fakta yang mereka pelajari di sekolah.

Perbesar Rasa Ingin Tahu Anak

Hubungkan otak anak dengan topik yang akan dipelajari di sekolah dengan melihat kembali foto atau video perjalanan liburan Anda dan keluarga, atau membaca buku topik sains, sosial, matematika, atau sejarah. Rasa ingin tahu anak akan meningkat seiring dengan mengingat pengalaman masa lalu. Hal tersebut akan membangun jembatan otak yang siap menerima informasi mengenai apa yang harus mereka pelajari di sekolah.

Selanjutnya Anda dapat mengajukan pertanyaan kepada anak mengenai pengalaman masa lalu, ceritakan pengalaman perjalanan mereka, objek menarik yang mereka lihat, dan minat mereka terhadap topik sekolah. Dengan demikian Anda membantu mereka “memanaskan” kembali otak mereka untuk menghubungkan minat dengan topik sekolah.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat merangsang rasa ingin tahu anak sehingga mereka akan berusaha berpikir keras untuk memecahkan masalah. Otak anak akan mampu bekerja lebih cepat ketika minat pribadi terhubung dengan topik sekolah terkini atau yang akan datang.

Anda juga dapat mengaktifkan rasa ingin tahu anak dengan menemani dan bekerja sama dengan anak ketika mereka belajar di rumah. Bantu anak menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang memotivasi rasa ingin tahu mereka. Selain itu, Anda juga membantu mereka untuk dapat berpikir secara kritis.

Tingkatkan fungsi otak ketika menganalisis informasi untuk dapat menjawab pertanyaan. Otak akan fokus karena rasa ingin tahu menimbulkan pertanyaan mereka sendiri. Saat anak belajar menargetkan perhatian dan mengevaluasi informasi mana yang relevan untuk menjawab pertanyaan mereka, kemampuan berpikir mereka sedang meningkat.

Rasa ingin tahu anak akan meningkat seiring dengan keterkaitan topik sekolah dengan minat mereka. Otak memulai dengan cepat mengenai keterampilan analisis informasi penting yang mampu mendorong kesuksesan akademis, sosial, dan emosional sepanjang hidup anak.

Ketika anak termotivasi oleh rasa ingin tahu yang mendorong mereka untuk bertanya, kemudian menemukan jawaban atas pertanyaan, otak mereka membangun keterampilan prediksi, deduksi, pemikiran, analisis, dan kemampuan untuk membedakan fakta dari pendapat, membuat penilaian, dan mendukung pendapat atau etika mereka sendiri.

Membangun Jembatan Antara Rumah dengan Sekolah

Ketahui apa yang sedang dipelajari anak dan yang akan dipelajarinya di sekolah. Anda dapat melihat buku pelajaran mereka di sekolah. Anda hanya perlu mengetahuinya tanpa mengajarkan hal yang ada disana.

Yang perlu Anda lakukan ialah membawa anak ke diskusi aktif saat waktu santai di rumah, di mobil, bahkan saat di tempat umum sekalipun. Kemudian arahkan diskusi Anda kepada pertanyaan yang berkaitan dengan minat mereka.

Misalnya: anak Anda tertarik dengan olahraga. Anda dapat bertanya kepada anak, “jika kamu seorang pelatih tim sepakbola, apa yang kamu lakukan agar timmu menang?”

Ketika anak dihadapkan dengan pertanyaan demikian, otak anak akan berusaha mencari jalan keluar. Mereka akan berpikir kemudian menjawab. Tentu Anda juga perlu menjadi pendengar yang baik ketika anak mengungkapkan gagasan mereka. Agar anak tetap termotivasi, mereka perlu tahu bahwa Anda benar-benar tertarik dengan diskusi yang dilakukan.

Dengan demikian, Anda akan membantu anak dalam menghindari ketidaktertarikan dalam belajar saat menghadapi tantangan kurikulum berat saat ini. Anda telah membantu mereka untuk menjadi pelajar seumur hidup yang dapat mentransfer dan menerapkan apa yang mereka pelajari ke situasi dunia nyata.

Ketertarikan mereka meningkat terhadap informasi yang harus mereka pelajari menghubungkan mereka untuk belajar melalui minat pribadi. Hasilnya akan lebih dari sekedar mengimbangi perncanaan dan persiapan Anda.

Leave a Reply