Sebagai warga negara Indonesia, kita harus tahu tentang salah satu tempat konservasi tertua dan terpenting di Jakarta: **Kebun Binatang Ragunan**. Terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ragunan bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga pusat **Wisata Edukasi** yang kaya akan pengetahuan.
Kenapa Harus ke Kebun Binatang Ragunan?
Ragunan adalah Kebun Binatang Pertama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1864, kebun binatang seluas 140 hektar ini memiliki koleksi fantastis, terdiri dari 295 spesies dan lebih dari 4.040 spesimen satwa. Ini adalah destinasi yang sangat cocok untuk kegiatan *study tour* karena menawarkan pengalaman belajar nyata tentang fauna dan ekosistem.
Kunjungan ke Ragunan dapat menjadi pelengkap sempurna setelah siswa mempelajari tentang perlindungan satwa dan konservasi *wildlife* di kelas.
Sejarah Singkat Taman Margasatwa Ragunan
Yuk, Sobat WS, mari kita simak rangkuman singkat mengenai perjalanan panjang Kebun Binatang Ragunan:
- 1864 (Cikini): Didirikan sebagai kebun binatang pertama di Indonesia dengan nama *Planten En Dierentuin* (Tanaman dan Kebun Binatang). Lokasi awalnya berada di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, yang merupakan pemberian dari seniman legendaris, **Raden Saleh**.
- 1949: Nama *Planten En Dierentuin* diubah menjadi Kebun Binatang Cikini.
- 1966 (Ragunan): Karena pertimbangan lokasi dan luas lahan, kebun binatang dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektar (yang kini berkembang menjadi 140 hektar). Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, meresmikan tempat ini sebagai **Taman Margasatwa Ragunan** pada 22 Juni 1966.
Ragunan hari ini menjadi simbol pentingnya ecotourism dan konservasi. Siswa dapat belajar langsung tentang keragaman hayati Indonesia, terutama satwa endemik yang dilindungi.
Manfaatkan *Field Trip* ke Ragunan Bersama Kami
Kira-kira begitulah sejarah singkat Kebun Binatang Ragunan. *Field trip* ke Ragunan bersama Wisatasekolah.com tidak akan membosankan karena kita akan bermain sambil belajar. Kami memastikan kegiatan edukasi satwa ini berjalan terstruktur, menyenangkan, dan fokus pada tujuan pembelajaran di luar kelas.
Sampai jumpa di *next Trip* konservasi bersama kami!