Pemisahan antara Seni (Art) dan Sains (Science) seringkali membuat pembelajaran terasa kaku. Padahal, dua bidang ini saling melengkapi. Study tour yang sukses adalah yang mampu menggabungkan Seni dan Sains study tour untuk menghasilkan pengalaman belajar holistik dan anti-bosan.
Integrasi A.R.T.S (Art, Research, Technology, Science):
Konsep STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Math) modern kini menekankan peran Seni. Contoh Destinasi yang memadukan keduanya:
-
Planetarium & Galeri Seni: Setelah belajar tentang tata surya (Sains), siswa dapat membuat ilustrasi atau representasi artistik dari nebula atau galaksi (Seni).
-
Museum Optik/Ilusi: Siswa melihat karya seni yang menipu mata (Seni), lalu belajar prinsip Fisika di baliknya (Sains).
-
Kunjungan ke Pabrik Tekstil & Batik: Mempelajari desain motif (Seni) dan proses kimia serta teknologi pewarnaan (Sains).
Dampak pada Kreativitas dan Logika
Aktivitas ini mendorong siswa untuk menggunakan otak kanan (kreativitas) dan otak kiri (logika) secara seimbang. Siswa belajar bahwa penyelesaian masalah ilmiah seringkali membutuhkan pemikiran yang kreatif, dan karya seni yang hebat memerlukan pemahaman teknis yang logis. Menurut UNESCO, integrasi ini penting untuk keterampilan masa depan.
WisataSekolah.com merancang Seni dan Sains study tour yang imersif, seperti workshop kolaboratif, yang memastikan siswa mengembangkan kedua sisi kejeniusan mereka.
Baca juga: Tingkatkan Pembelajaran dengan Wisata Edukasi yang Menginspirasi